Hikmah Kematian

0
604

Oleh. Dr. Mulyanto Abdullah Khoir

Bismillahirrahmanirrahim,

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

أَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِى خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلاً. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. أَللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنَ.

عِبَادَ اللهِ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيْ بِتَقْوَى اللهِ عَزَّ وَجَلَّ حَيْثُ قَالَ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ:

يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ

يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُمْ مِنْ نَفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً وَاتَّقُوا اللَّهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

فَإنّ أَصْدَقَ الْحَدِيْثِ كِتَابُ اللهِ، وَخَيْرَ الْهَدْىِ هَدْىُ مُحَمّدٍ صَلّى الله عَلَيْهِ وَسَلّمَ، وَشَرّ اْلأُمُوْرِ مُحْدَثَاتُهَا، وَكُلّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ وَكُلّ بِدْعَةٍ ضَلاَلَةً، وَكُلّ ضَلاَلَةِ فِي النّارِ. أَمَّا بَعْد.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Keagungan dan kemuliaan hanyalah milik Allah semata. Kita memuji dan mengagungkan dengan sepenuh keikhlasan dan kesungguhan. Shalawat dan salam tercurah kepada Rasulullah SAW, keluarga, sahabat dan orang-orang yang istiqomah menempuh jalannya. Amien.

Saya wasiatkan kepada jama’ah Jum’at sekalian, marilah kita selalu mendekat kepada Allah dengan sedekat-dekatnya. Menjadi manusia yang paling bertakwa sebagai bekal yang menyelamatkan kita di akherat kelak.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Di tengah pandemi ini, hampir setiap hari kita mendengar berita kematian. Berita yang datang secara tiba-tiba, kadang mengejutkan dan menyesakkan hati ditinggal orang-orang yang dikasihinya.

Kematian adalah saat yang paling berbahaya bagi manusia karena mereka harus mengakhiri perjalanan hidup dunia dan menuju perjalanan hidup yang kekal yaitu kampung akherat.

Kematian merupakan awal perpindahan dari alam nyata yang dirasakan manusia menuju alam ghaib yang akan dijalankannya melalui kehidupan baru yang diawali setelah terpisahnya ruh dengan jasad. Kehidupan baru yang sangat berbeda dengan kehidupan di dunia.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Saat kematian datang, seseorang akan melihat malaikat dan akan mendengar dari mereka kalimat-kalimat yang telah ditetapkan Allah SWT  kepadanya yaitu kalimat kenikmatannya abadi atau kebinasaannya yang abadi. Semuanya tergantung amalnya saat di dunia.

Semua yang dikumpulkan manusia sebagai hasil jerih payahnya siang malam sepanjang hidupnya semua akan berpisah darinya. Manusia akan memandangnya dengan perasaan takut, menyesal, putus asa dan bimbang karena harus berpisah dengan semua yang dikumpulkannya dengan susah payah.

Penyesalan, musibah, malapetaka akan bertambah jika ternyata dia termasuk orang yang mengingkari akherat, angkuh, sombong dan menentang Allah SWT.

Kematian akan memisahkan seseorang dengan umurnya. Umur panjang tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan ribuan tahun yang akan dialaminya di Padang Mahsyar,  kehidupan kekal yang tiada akhir.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Kita harus mampu mengambil hikmah dari peritiwa pandemi ini, juga mengambil hikmah dari peristiwa kematian. Ada beberapa hikmah dari peristiwa kematian ini:

Pertama:

Di dalam kematian ada tanda-tanda kesempurnaan bagi kekuasaan dan keagungan Allah SWT yang mengatur fase-fase kehidupan makhluk-Nya.

Allah SWT berfirman:

فَلَوْلَا إِذَا بَلَغَتِ الْحُلْقُومَ. وَأَنْتُمْ حِينَئِذٍ تَنْظُرُونَ. وَنَحْنُ أَقْرَبُ إِلَيْهِ مِنْكُمْ وَلَكِنْ لَا تُبْصِرُونَ.

Maka kenapa tidak (kalian cegah) ketika nyawa di kerongkongan. Padahal kalian melihatnya (sakaratul maut itu). Dan kami lebih dekat kepada kamatian itu namun kalian tidak melihatnya.. (QS. Al Waqi’ah [56]: 83-85).

Kedua:

Kematian adalah ujian bagi hamba-hamba-Nya untuk mengetahui siapa yang taat dan siapa yang bermaksiat.

Allah SWT berfirman:

الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا ۚ وَهُوَ الْعَزِيزُ الْغَفُورُ

Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun. (QS. Al Mulk [67]: 2).

Ketiga:

Kematian menunjukkan bahwa Allah menciptakan manusia di dunia tidak kekal.

Manusia hanyalah sebagai khalifah yang diutus untuk mengatur dan memakmurkan kehidupan dengan aturan dan syare’at-Nya. Tidak ada yang kekal, mereka saling menggantikan satu dengan yang lainnya.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Keempat:

Dalam kematian terdapat kenikmatan yang luar biasa yang tidak akan terwujud kecuali dengan kematian.

Jika tidak ada kematian, maka manusia tidak akan merasakan kebahagiaan dalam hidupnya, tidak akan ada kebaikan di muka bumi, tidak akan ada kelapangan rezeki bagi mereka, pastilah tempat tinggal, kota, pasar, serta jalan akan menjadi sempit.

Kelima:

Kematian membebaskan orang yang beriman dari kehidupan sempit dan penuh kesulitan, kebencian dan kesakitan di dunia.

Kematian akan membawa mereka kepada kenikmatan yang abadi, kesenangan yang tidak akan putus, dan kebahagiaan yang tidak akan ada habisnya. Orang beriman berada di surga, di bawah naungan pohon-pohon yang menghijau, taman-taman yang indah bersama dengan teman-teman karib dan orang yang mereka cintai.

Keenam:

Kematian akan menjadikan jiwa mencapai derajat keyakinan, mengetahui kebenaran bahwa dirinya hanyalah makhluk yang diciptakan Allah untuk suatu tujuan yang jelas, beribadah dan mengabdi kepada-Nya.

Karena itu, bagi orang yang hatinya keras, tidak percaya dengan kematian hendaknya segera bertaubat dan kembali kepada-Nya.

Segera menghadiri majelis-majelis ilmu yang dipenuhi dengan nasehat, peringatan, ancaman, kisah-kisah orang shaleh. Memperbanyak mengingat kematian, karena yang menghancurkan segala kenikmatan, pemisah kebersamaan serta penyebab anak-anak menjadi yatim adalah kematian.

Juga menyaksikan orang-orang shaleh menghadapi sakaratul maut. Berarti melihat proses sakaratul maut. Menyaksikan saat-saat ruh dicabut dan membayangkan apa yang akan terjadi setelah kematian. Sehingga menjadi motivasi baginya untuk memelihara kesucian jiwa dari berbagai bentuk kedurhakaan dan kemaksiatan.

اَللَّهـُمَّ افْتَحْ عَلَيْنا اَبْوَابَ الْخَـيْرِ وَاَبْوابَ الْبَركَاةِ وَاَبْوابَ النِّعْمَةِ وَاَبْوابَ الرِّزْقِ وَاَبْوابَ الْقُوَّةِ وَاَبْوابَ الصِّحَةِ وَاَبْوابَ السّلاَمَةِ بِرَحْمَتِكَ ياَ اَرْحَمَ الرّحِمِـيْنَ.

Khutbah Kedua:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَنْزَلَ عَلَى عَبْدِهِ آيَاتٍ بَيِّنَاتٍ لِيُخْرِجَ النَّاسَ بِهَا مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّوْرِ. وَأَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ. اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. أَيـُّهَا النَّاسُ، اِتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ. أَمَّا بَعْدُ.

Jama’ah Shalat Jum’at yang dimuliakan Allah SWT.

Di khutbah yang kedua ini, sekaligus menegaskan dari khutbah yang pertama tentang hikmah kematian, bahwa banyak hikmah dari setiap peristiwa, termasuk kematian. Kematian adalah pelajaran berharga bagi manusia yang masih diberikan kehidupan. Kematian akan dapat dan menghampiri siapa saja tanpa mengenal usia, tempat dan status sosial. Tidak ada yang lebih baik kecuali orang-orang yang beriman yang telah mempersiapkan bekal sebaik-baiknya.

Kita memohon kepada Allah agar mampu mengambil hikmah dan pelajaran dari dahsyatnya kematian tersebut. Kita juga memohon agar Allah segera mengangkat wabah covid ini. Menjadikan kaum muslimin yang meninggal karena wabah ini ditempatkan di tempat yang layak dan mulia sesuai dengan amalan yang dilakukan dalam kehidupan di dunia dan keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran, keikhlasan dan keteguhan untuk tetap istiqomah di jalan Allah Subhanahu wa Ta’ala.  Amien.

Mari kita akhiri dengan berdoa kepada Allah SWT.

اللَّهُمَّ مَتِّعْنَا بأسْمَاعِنا وَأَبْصَارِنَا وقُوَّتِنَا مَا أحْيَيْتَنَا وَاجْعَلْهُ الوارثَ مِنَّا  وَاجْعَلْ ثَأرَنَا عَلَى مَنْ ظَلَمَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى مَنْ عَادَانَا وَلاَ تَجْعَلْ مُصيبَتَنَا فِي دِينِنَا وَلاَ تَجْعَلِ الدُّنْيَا أَكْبَرَ هَمِّنَا وَلاَ مَبْلَغَ عِلْمِنَا وَلاَ تُسَلِّطْ عَلَيْنَا مَنْ لاَ يَرْحَمُنَا.

اللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالمسْلِمَاتِ وَالمؤْمِنِيْنَ وَالمؤْمِنَاتِ الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعْوَةِ

اَللَّهُمَّ أَنْجِ إِخْوَانَنَا الْمُسْلِمِيْنَ الْمُسْتَضْعَفِيْنَ فِيْ كُلِّ مَكاَنٍ، اَللَّهُمَّ الْطُفْ بِهِمْ وَارْحَمْهُمْ وَأَخْرِجْهُمْ مِنَ الضِّيْقِ وَالْحِصَارِ.

اَللَّهُمَّ تَقَبَّلْ مِنْهُمُ الشُّهَدَاءَ وَاشْفِ مِنْهُمُ الْمَرْضَى وَالْجَرْحَى، اللَّهُمَّ كُنْ لَهُمْ وَلاَ تَكُنْ عَلَيْهِمْ، فَإِنَّهُ لاَ حَوْلَ لَهُمْ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِكَ

اَللَّهُمَّ انْصُرِ الْمُجَاهِدِيْنَ فِيْ فِلِسْطِيْنَ و فِيْ كُلِّ مكان و زمان

اللَّهُمَّ سَدِّدْ رَمْيَهُمْ وَوَحِّدْ صُفُوْفَهُمْ، وَاجْمَعْ كَلِمَتَهُمْ عَلَى الْحَقِّ، يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

وَصَلَّى اللهُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ و َمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن

وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْحَمْدُ لله رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

DOWNLOAD FILE

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here